Menyela antrian di loket jelas memalukan. Tapi tidak bagi kebanyakan orang di Jakarta
. Jika mau ada di urutan depan, ya mesti datang lebih awal. Konsekuensi sederhana itu pun mereka tak paham. Menyerobot antrian tak ubahnya perilaku perampok yang mengambil hak orang lain. Waktu yang digunakan untuk datang lebih awal, jelas bukan sesuatu yang sepele yang bisa dirampas begitu saja. Dengan segala cara merebut antrian, seringkali pasang muka galak biar yang lainnya minggir. Tak tahu malu.
Coba kita perhatikan apa yang setiap hari terjadi hampir di setiap halte busway, atau di loket pemesanan tiket di sejumlah stasiun kereta api. “Ini Jakarta Bung, kalau ngantri mana dapet?” Gelo. Kapan ya, punya rasa malu? Sebenarnya, jika sedikit saja meluangkan waktu untuk berempati
pada orang lain, mestinya perilaku memalukan itu tak perlu dilakukan. Amboi Jakarta!
Coba kita perhatikan apa yang setiap hari terjadi hampir di setiap halte busway, atau di loket pemesanan tiket di sejumlah stasiun kereta api. “Ini Jakarta Bung, kalau ngantri mana dapet?” Gelo. Kapan ya, punya rasa malu? Sebenarnya, jika sedikit saja meluangkan waktu untuk berempati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar