Cobalah perhatikan kebiasaan pengendara motor di perempatan lampu merah. Pernahkah roda depan benar-benar berada di belakang marka henti saat lampu merah? Percayalah banyak sekali yang berusaha sejauh mungkin menerobos dan bersiap di baris depan kerumunan motor yang lain. Padahal itu jelas melanggar rambu lalu-lintas. Sepertinya mereka semua tergesa.
Tapi, ternyata tidak juga. Saat lampu hijau menyala, motor-motor di kerumunan depan itu tak menggeber gasnya untuk melaju kencang. Dengan kecepatan sedang saja aku bisa melewati mereka. Lantas kenapa mereka selalu menerobos marka henti lampu merah?
Konformitas mungkin gambaran paling tepat. Jalanan Jakarta kerap kali dipenuhi rambu lalu-lintas yang tidak jelas. Dan, bukan rahasia kalau oknum polisi kerap memanfaatkan ini untuk menilang mereka yang ‘terjebak’. Rambu-rambu itu menjadi sangat meragukan. Akhirnya, rambu yang paling aman untuk diikuti adalah kerumunan pengendara lainnya. Karena polisi pasti tak akan menilang ribuan motor sekaligus, meski ulahnya sering bikin panas hati. Perilaku kebanyakan pengendara motor lain adalah norma yang dianggap paling sesuai dan benar untuk jalanan.
Jangan heran kalau pejalan kaki pun mesti mengalah ketika mesti minggir karena klakson gerombolan motor mengusir mereka dari trotoar. Para pengendara motor itu pemilik jalan yang mesti mereka dahulukan, karena mereka sangar dan banyak temannya. Amboi Jakarta!
Tapi, ternyata tidak juga. Saat lampu hijau menyala, motor-motor di kerumunan depan itu tak menggeber gasnya untuk melaju kencang. Dengan kecepatan sedang saja aku bisa melewati mereka. Lantas kenapa mereka selalu menerobos marka henti lampu merah?
Konformitas mungkin gambaran paling tepat. Jalanan Jakarta kerap kali dipenuhi rambu lalu-lintas yang tidak jelas. Dan, bukan rahasia kalau oknum polisi kerap memanfaatkan ini untuk menilang mereka yang ‘terjebak’. Rambu-rambu itu menjadi sangat meragukan. Akhirnya, rambu yang paling aman untuk diikuti adalah kerumunan pengendara lainnya. Karena polisi pasti tak akan menilang ribuan motor sekaligus, meski ulahnya sering bikin panas hati. Perilaku kebanyakan pengendara motor lain adalah norma yang dianggap paling sesuai dan benar untuk jalanan.
Jangan heran kalau pejalan kaki pun mesti mengalah ketika mesti minggir karena klakson gerombolan motor mengusir mereka dari trotoar. Para pengendara motor itu pemilik jalan yang mesti mereka dahulukan, karena mereka sangar dan banyak temannya. Amboi Jakarta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar